Senin, 25 Juli 2011

KANKER


A. Definisi kanker
Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa buah mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline).Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasinya dan karakter dari keganasan dan apakah ada metastasis. Sebuah diagnosis yang menentukan biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi dan/atau radiasi.
Bila tak terawat, kebanyakan kanker menyebabkan kematian; kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. Merokok tembakau dapat menyebabkan banyak kanker dari faktor lingkungan lainnya.
Tumor (bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker) atau "jinak" (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis.


B. Jenis - jenis kanker yang telah dikenal saat ini yaitu :
- Karsinoma
Yaitu jenis kanker yang berasal dari sel yang melapisi permukaan tubuh atau permukaan saluran tubuh, misalnya jaringan seperti sel kulit, testis, ovarium, kelenjar mucus, sel melanin, payudara, leher rahim, kolon, rectum, lambung, pancreas, dan esofagus.


- Limfoma
Yaitu jenis kanker yang berasal dari jaringan yang membentuk darah, misalnya jaringan limfe, lacteal, limfa, berbagai kelenjar limfe, timus, dan sumsum tulang. Limfoma spesifik antara lain adalah penyakit Hodgkin (kanker kelenjar limfe dan limfa)


- Leukemia
Kanker jenis ini tidak membentuk massa tumor, tetapi memenuhi pembuluh darah dan mengganggu fungsi sel darah normal.


- Sarkoma
Yaitu jenis kanker dimana jaringan penunjang yang berada dipermukaan tubuh seperti jaringan ikat, termasuk sel - sel yang ditemukan diotot dan tulang.


- Glikoma
Yaitu kanker susunan syaraf, misalnya sel-sel glia (jaringan penunjang) di susunan saraf pusat.


- Karsinoma in situ
Yaitu istilah yang digunakan untuk menjelaskan sel epitel abnormal yang masih terbatas di daerah tertentu sehingga masih dianggap lesi prainvasif (kelainan/luka yang belum memyebar)



C. Faktor - faktor penyebab kanker
Penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti karena penyebab kanker dapat merupakan gabungan dari sekumpulan faktor, genetik dan lingkungan. Namun ada beberapa faktor yang diduga meningkatkan resiko terjadinya kanker, sebagai berikut :
  • Faktor keturunan
Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker tertentu bila dibandingkan dengan keluarga lainnya. Jenis kanker yang cenderung diturunkan dalam keluarga adalah kanker payudara, kanker indung telur, kanker kulit dan kanker usus besar. Sebagai contoh, risiko wanita untuk menderita kanker meningkat 1,5 s/d 3 kali jika ibunya atau saudara perempuannya menderita kanker payudara.

  • Faktor Lingkungan
- Merokok sigaret meningkatkan resiko terjadinya kanker paru - paru, mulut, laring (pita suara), dan kandung kemih.
- Sinar Ultraviolet dari matahari
- Radiasi ionisasi (yang merupakan karsinogenik) digunakan dalam sinar rontgen dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan ledakan bom atom yang bisa menjangkau jarak yang sangat jauh. Contoh, orang yang selamat dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II, berisiko tinggi menderita kanker sel darah, seperti Leukemia.

  • Faktor Makanan yang mengandung bahan kimia.
Makanan juga dapat menjadi faktor risiko penting lain penyebab kanker, terutama kanker pada saluran pencernaan. Contoh jenis makanan yang dapat menyebabkan kanker adalah :
- Makanan yang diasap dan diasamkan (dalam bentuk acar) meningkatkan resiko terjadinya kanker lambung
- Minuman yang mengandung alkohol menyebabkan berisiko lebih tinggi terhadap kanker kerongkongan.
- Zat pewarna makanan
- Logam berat seperti merkuri yang sering terdapat pada makanan laut yang tercemar seperti: kerang, ikan, dsb.
- Berbagai makanan (manis,tepung) yang diproses secara berlebihan.

  • Virus
Virus yang dapat dan dicurigai menyebabkan kanker antara lain :
- Virus Papilloma menyebabkan kutil alat kelamin (genitalis) agaknya merupakan salah satu penyebab kanker leher rahim pada wanita.
- Virus Sitomegalo menyebabkan Sarkoma Kaposi (kanker sistem pembuluh darah yang ditandai oleh lesi kulit berwarna merah)
- Virus Hepatitis B dapat menyebabkan kanker hati.
- Virus Epstein - Bar (di Afrika) menyebabkan Limfoma Burkitt, sedangkan di China virus ini menyebabkan kanker hidung dan tenggorokan. Ini terjadi karena faktor lingkungan dan genetik.
- Virus Retro pada manusia misalnya virus HIV menyebabkan limfoma dan kanker darah lainnya.

  • Infeksi
-         Parasit Schistosoma (bilharzia) dapat menyebabkan kanker kandung kemih karena terjadinya iritasi menahun pada kandung kemih. Namun penyebab iritasi menahun lainnya tidak menyebabkan kanker.
-         Infeksi oleh Clonorchis yang menyebabkan kanker pankreas dan saluran empedu.
-         Helicobacter Pylori adalah suatu bakteri yang mungkin merupakan penyebab kanker lambung, dan diduga bakteri ini menyebabkan cedera dan peradangan lambung kronis sehingga terjadi peningkatan kecepatan siklus sel.

  • Faktor perilaku
-         Perilaku yang dimaksud adalah merokok dan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan daging yang diawetkan juga peminum minuman beralkohol.
-         Perilaku seksual yaitu melakukan hubungan intim diusia dini dan sering berganti ganti pasangan.

  • Gangguan keseimbangan hormonal
Hormon estrogen berfungsi merangsang pertumbuhan sel yang cenderung mendorong terjadinya kanker, sedangkan progesteron melindungi terjadinya pertumbuhan sel yang berlebihan. - Ada kecenderungan bahwa kelebihan hormon estrogen dan kekurangan progesteron menyebabkan meningkatnya risiko kanker payudara, kanker leher rahim, kanker rahim dan kanker prostat dan buah zakar pada pria.

  • Faktor kejiwaan, emosional
- Stres yang berat dapat menyebabkan ganggguan keseimbangan seluler tubuh. Keadaan tegang yang terus menerus dapat mempengaruhi sel, dimana sel jadi hiperaktif dan berubah sifat menjadi ganas sehingga menyebabkan kanker.

  • Radikal bebas
- Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom, atau molekul yang mempunyai electron bebas yang tidak berpasangan dilingkaran luarnya. Sumber - sumber radikal bebas yaitu :
1. Radikal bebas terbentuk sebagai produk sampingan dari proses metabolisme.
2. Radikal bebas masuk ke dalam tubuh dalam bentuk racun-racun kimiawi dari makanan , minuman, udara yang terpolusi, dan sinar ultraviolet dari matahari.
3. Radikal bebas diproduksi secara berlebihan pada waktu kita makan berlebihan (berdampak pada proses metabolisme) atau bila kita dalam keadaan stress berlebihan, baik stress secara fisik, psikologis,maupun biologis.





D. Pengobatan Kanker

1. Pengobatan Konvensional
- Pengobatan dengan Kemoterapi
Prinsip kerja pengobatan ini adalah dengan meracuni atau membunuh sel - sel kanker, mengontrol pertumbuhan sel kanker, dan menghentikan pertumbuhannya agar tidak menyebar atau untuk mengurangi gejala-gejala yang disebabkan oleh kanker. Kemoterapi terkadang merupakan pilihan pertama untuk menangani kanker. Kemoterapi bersifat sistematik, berbeda dengan radiasi atau pembedahan yang bersifat setempat, karenanya kemoterapi dapat menjangkau sel-sel kanker yang mungkin sudah menjalar dan menyebar ke bagian tubuh yang lain. Penggunaan kemoterapi berbeda-beda pada setiap pasien, kadang-kadang sebagai pengobatan utama, pada kasus lain dilakukan sebelum atau setelah operasi dan radiasi. Tingkat keberhasilan kemoterapi juga berbeda-beda tergantung jenis kankernya. Kemoterapi biasa dilakukan di rumah sakit, klinik swasta, tempat praktek dokter, ruang operasi (walaupun jarang dilakukan) dan juga di rumah (oleh perawat, penderita sendiri, atau anggota keluarga lainnya).


Efek samping kemoterapi adalah terjadi penurunan jumlah sel-sel darah (akan kembali normal sekitar seminggu kemudian), infeksi (ditandai dengan panas , sakit tenggorokan, rasa panas saat kencing, menggigil dan luka yang memerah, bengkak, dan rasa hangat), anemia, pendarahan seperti mimisan, rambut rontok, kadang ada keluhan seperti kulit yang gatal dan kering, mual dan muntah, dehidrasi dan tekanan darah rendah, sembelit/konstipasi, diare, gangguan sistem syaraf.



- Pengobatan dengan Terapi Penyinaran (Radiasi)
Terapi radiasi biasanya dilakukan sebelum atau sesudah operasi untuk mengecilkan tumor. Radiasi dilakukan dalam usaha menghancurkan jaringan-jaringan yang sudah terkena kanker.

Efek samping penyinaran adalah mual dan muntah, penurunan jumlah sel darah putih, infeksi/peradangan, reaksi pada kulit seperti terbakar sinar matahari, rasa lelah, sakit pada mulut dan tenggorokan, diare dan dapat menyebabkan kebotakan.



- Pengobatan dengan pembedahan
Pembedahan merupakan bentuk pengobatan kanker yang paling tua. Beberapa kanker sering dapat disembuhkan hanya dengan pembedahan jika dilakukan pada stadium dini.



- Pengobatan dengan terapi kombinasi

Untuk beberapa kanker, pengobatan terbaik merupakan kombinasi dari pembedahan, penyinaran, dan kemoterapi. Pembedahan atau penyinaran mengobati kanker yang daerahnya terbatas, sedangkan kemoterapi bertujuan membunuh sel-sel kanker yang berada diluar jangkauan pembedahan maupun penyinaran. Terkadang penyinaran atau kemoterapi dilakukan sebelum pembedahan untuk memperkecil ukuran tumor atau setelah pembedahan untuk menghancurkan sisa-sisa sel kanker yang mungkin tersisa.




2. Pengobatan Herbal
Pengobatan herbal adalah suatu pengobatan menggunakan berbagai macam ekstrak dari tumbuh-tumbuhan (tanaman obat), contohnya, ekstrak dari keladi tikus (Extract Typhonium Flagelliforme) yang dikombinasikan dengan bahan alami lainnya yang diolah secara modern, yang dapat membantu detoxifikasi jaringan darah dan menstimulasi system kekebalan tubuh untuk bersama-sama memberantas sel kanker. Pengobatan herbal adalah salah satu alternatif pengobatan yang telah banyak terbukti keampuhannya selain pengobatan yang dilakukan secara modern/konvensional.

Penggunaan herbal untuk mengobati kanker tidak muncul begitu saja. Ada beberapa pendekatan yang mendasari pengobatan dengan bahan baku tersebut, yaitu sebabagi berikut:
1. Konsep dari hasil penelitian bahwa kanker bersifat reversible (bisa normal kembali)

2. Konsep menghambat pertumbuhan kanker. Kanker tumbuh karena karsinogen dan lingkungan yang mendukung mutasi genetis pertumbuhan. Jika karsinogen dan lingkungan tersebut ditiadakan, pertumbuhan kanker akan terhambat.

3. Konsep penuaan sel kanker. Jika pertumbuhannya dihambat, maka sel kanker tersebut tidak mempunyai kesempatan untuk berkembang, kemudian tua dan mati.

4. Konsep memperkuat sel lain di sekitar kanker. Kanker berkembang dengan cara menyerang sel yang ada disekitarnya, sehingga dengan memperkuat sel sehat di sekitarnya akan terbentuk pertahanan sel yang dapat menahan sel kanker.





E. Usaha Pencegahan Kanker dan Terapi Mental

Pencegahan Secara Umum
Cara pencegahan umum kanker adalah mengurangi paparan terhadap bahan karsinogen, misalnya tidak merokok, menghindari makanan tinggi lemak, menambah makanan tinggi serat seperti sayuran dan buah, hidup aktif fisik, mengupayakan berat badan yang ideal, dan hidup dengan pola sehat. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan penapisan atau screening terhadap kemungkinan terkena kanker. Tes penapisan kanker ini dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya kanker sehingga dapat menurunkan jumlah kematian akibat kanker karena jika kanker ditemukan pada stadium sangat dini, dimana kanker belum menyebar lebih jauh, biasanya kanker tersebut dapat diobati dan memberikan hasil yang optimal.


Terapi Mental
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam hal terapi mental untuk penderita kanker adalah :
  • Mengelola stress
  • Menyadari adanya stress
  • Dukungan moral pada pasien kanker
  • Tetap aktif dan bergembira
  • Berempati (mamahami beratnya beban mental yang dialami penderita untuk mendukung pemulihan kanker)
  • Optimis dalam menjalankan hidup
  • Buanglah dendam dan kebencian
  • Terapi doa (mendekatkan diri kapada Tuhan)


Kanker Kolorektal
1. Patofisiologi kolorektal
Kolorektal mengacu pada kolon dan rektum, yang bersama-sama membentuk usus besar, juga dikenal sebagai usus besar. kanker kolorektal (CRG) adalah kanker kolon atau rektum, dan merupakan masalah kesehatan utama di seluruh dunia. di Amerika Serikat, ini adalah salah satu keganasan yang paling umum, menggunakan proporsi yang signifikan perawatan kesehatan dolar.
Sembilan puluh lima persen dari CRGs adalah adenokarsinoma. adenokarsinoma merupakan tumor yang muncul dari jaringan epitel kelenjar usus. CRG berkembang sebagai proses multilangkah, mengakibatkan sejumlah perubahan molekuler, seperti kehilangan kunci gen supresor tumor dan aktivasi onkogen tertentu yang mengubah sel mukosa kolon. peningkatan proliferasi mukosa kolon bentuk polip yang bisa berubah menjadi tumor ganas. paling CRGs diyakini berasal dari adenomatosa polip yang hadir sebagai terlihat tonjolan dari permukaan mukosa usus.
Tumor terjadi di berbagai wilayah di usus besar, dengan sekitar dua pertiga rectosigmoidal yang terjadi di dalam kawasan. persentase pada Gambar 60-4 menunjukkan peningkatan kejadian kanker di bagian proksimal usus besar selama 25 tahun.
Kanker kolorektal (CRG) dapat bermetastasis dengan cara perpanjangan langsung atau dengan menyebar melalui darah atau getah bening. tumor dapat menyebar secara lokal ke dalam empat lapisan dinding usus dan masuk ke organ-organ lainnya. mungkin memperbesar ke dalam lumen usus atau menyebar melalui limfatik atau sistem sirkulasi. sistem sirkulasi dimasukkan langsung dari tumor utama melalui pembuluh darah di usus atau melalui limfatik. hati adalah tempat paling sering metastasis dari sirkulasi menyebar. dari klien dengan kanker kolorektal, metastasis ke hati berkembang dari 15% hingga 30% bahkan dengan bedah reseksi dari tumor. metastasis ke paru-paru, otak, tulang dan kelenjar adrenal juga dapat terjadi. tumor usus besar juga dapat menyebar melalui peritoneal penyemaian selama reseksi bedah dari tumor. penyemaian terjadi ketika tumor dihilangkan dan sel kanker putus dari tumor ke dalam rongga peritoneum.
Komplikasi yang terkait dengan meningkatnya pertumbuhan tumor secara lokal atau melalui penyebaran metastasis meliputi Obstruksi atau perforasi usus dengan dihasilkannya peritonitis, pembentukan abses, dan pembentukan fistula ke kandung kemih atau vagina. tumor dapat menyerang tetangga pembuluh darah dan menyebabkan perdarahan terus terang. tumor tumbuh ke dalam lumen usus secara bertahap dapat menyumbat usus dan akhirnya blok itu sepenuhnya. tumor memperpanjang luar dinding usus dapat menempatkan tekanan pada organ tetangga (rahim, kandung kemih dan ureter) dan penyebab gejala-gejala yang topeng mereka dari kanker.



2. Etiologi
Faktor risiko perkembangan kanker colorecteal (CRG) termasuk kecenderungan genetik, pribadi dan faktor makanan, dan penyakit radang usus.


3. Pertimbangan / faktor genetik
Individu dengan relatif tingkat pertama (saudara perempuan, saudara atau anak) didiagnosa menderita kanker kolorektal (CRG) memiliki tiga kali lipat ke empat kali lipat risiko terkena penyakit. Warisan dominan autosomal kelainan genetik yang dikenal sebagai adenomatosa kekeluargaan poliposis (FAP) account untuk 1% dari CRGs. FAP adalah hasil dari satu atau lebih mutasi pada gen coli poliposis adenomatosa (APC) (Zangwill, 2004). di klien-klien ini, ribuan polip adenomatosa berkembang selama 10 sampai 15 tahun dan memiliki hampir 100% kesempatan untuk menjadi ganas. 20 tahun, kebanyakan orang memerlukan intervensi bedah, biasanya sebuah colectomy dengan kolostomi, untuk mencegah kanker. Pendekatan pengobatan baru, seperti COX-2 terapi obat, sedang diteliti sebagai alternatif untuk bedah invasif prosedur untuk klien-klien ini (Zangwill, 2004). Namun, COX-2 inhibitor baru-baru ini telah dikaitkan dengan kejadian kardiovaskular seperti infark miokard dan stroke.
Nonpolyposis herediter kanker kolorektal (HNPCC) adalah dominan autosom lain gangguan dan account untuk 10% af semua kanker kolorektal (CRGs). HNPCC juga disebabkan oleh mutasi gen. individu dengan mutasi ini memiliki 80% kemungkinan CRG berkembang pada rata-rata usia 45 tahun. mereka juga cenderung memiliki insiden yang lebih tinggi endometrium, ovarium, perut, dan ureteral kanker. tes genetik tersedia untuk keluarga ini CRG sindrom (Zangwill, 2004)



4. faktor pribadi
Sekitar 75% dari semua kanker kolorektal (CRGs) tidak memiliki predisposisi diketahui penyebabnya. Umur dianggap sebagai faktor risiko dalam pengembangan kanker kolorektal, di bahwa 95% kasus yang didiagnosis pada orang lebih dari 50 tahun. klien yang telah didiagnosa dengan dan dirawat untuk CRG memiliki peningkatan risiko mengembangkan CRG primer kedua, sering di lokasi anastomosis operasi polip adenomatosa mereka yang berada di suatu peningkatan risiko kanker kolorektal. perorangan tersebut perlu follow0up teratur dengan kolonoskopi untuk memvisualisasikan dan menghilangkan polip.



5. faktor diet
Penurunan waktu transit usus dan makanan tertentu yang mengandung mutagen kimia dapat menempatkan individu di risiko untuk kanker kolorektal. makanan ini juga membantu dalam mengurangi waktu transit usus, yang akan meningkatkan waktu bahwa usus terkena karsinogen (zat penyebab kanker). yang tinggi lemak, terutama lemak hewan dari daging merah, meningkatkan sekresi asam empedu dan bakteri anaerob, yang dianggap karsinogenik dalam usus. goreng dan daging panggang dan ikan juga dianggap mengandung mutagen kimia yang karsinogenik. diet dengan sejumlah besar karbohidrat olahan serat yang tidak memiliki waktu transit usus berkurang juga.


6. kejadian / prevalensi
Kanker kolorektal (CRG) adalah keganasan ketiga paling umum (setelah kanker prostat dan paru-paru pada laki-laki dan setelah kanker payudara dan paru-paru pada wanita), dengan perkiraan 150,00 kasus baru setiap tahun (Jemal et al., 2002). American memiliki risiko 6% seumur hidup untuk pengembangan CRG. jarang sebelum 30 tahun usia, tetapi insiden meningkat dengan usia. rata-rata usia 67 tahun diagnosis (allenhorn, coia $ Hoff, 2002). insiden keseluruhan setara pada pria dan wanita, dengan kanker rektum yang lebih umum pada laki-laki. kanker anal account untuk sekitar 4% dari kanker kolorektal.



7. promosi kesehatan / pencegahan penyakit
Individu yang beresiko dapat mengambil tindakan untuk mengurangi kesempatan mereka memiliki CRG. contoh, klien yang anggota keluarganya telah turun-temurun secara genetis CRG harus diuji untuk FAP dan HNPCC. jika mutasi gen hadir, individu dapat berkolaborasi dengan tim perawatan kesehatan untuk memutuskan apa untuk mengimplementasikan rencana perawatan.
Semua orang, terlepas dari risiko, harus mengubah diet mereka untuk mengurangi lemak, karbohidrat olahan dan makanan serat rendah. mendorong kukus atau panggang makanan, terutama yang tinggi serat dan rendah lemak hewani.
Non-steroid anti-inflammatory drugs (NSAID), termasuk aspirin, menurunkan insiden kanker usus besar (McCance & Huther, 2002). latihan teratur, multivitamin setiap hari, dan terapi hormonal perempuan (misalnya, kontrasepsi oral) juga memberikan kontribusi untuk pencegahan kanker.
CRG reguler skrining, termasuk tes darah tinja okultisme (FOBT), harus ba bagian dari praktek-praktek promosi kesehatan untuk pria dan wanita yang lebih tua dari usia 50 tahun. individu-individu yang memiliki riwayat pribadi atau keluarga dari penyakit skrining harus mulai lebih awal dan lebih sering. mengajarkan individu untuk mengikuti american masyarakat kanker recomendations untuk penyaringan CRG tercantum dalam tabel 60-2



Pengelolaan kolaboratif

ü Penilaian Riwayat
Dalam mengambil riwayat dari klien dengan kanker kolorektal, memperoleh riwayat makanan klien dan bertanya tentang faktor-faktor risiko utama, seperti riwayat pribadi payudara, ovarium, atau kanker endometrium; ulcreative kolitis; crihn penyakit; kekeluargaan poliposis atau adenomas; atau riwayat keluarga kanker kolorektal (CRG). juga menilai partisipasi klien dalam usia screening khusus panduan untuk CRG.
bertanya apakah klien mengalami perubahan dalam kebiasaan buang air besar, seperti diare atau contstipation, dengan atau tanpa darah dalam tinja. klien dapat juga melaporkan kelelahan (berkaitan dengan anemias), kepenuhan perut, nyeri, atau kehilangan berat badan, yang merupakan tanda-tanda penyakit lanjut



ü penilaian fisik / klinis manifestasi
CRG tanda tergantung pada lokasi tumor. Namun, tanda-tanda yang paling umum adalah pendarahan anus, anemia, dan perubahan dalam tinja. mikroskopis tinja mungkin mengandung jumlah darah yang tidak jelas terlihat, atau mungkin klien mahoni berwarna atau merah terang tinja. darah kotor biasanya tidak terdeteksi dengan tumor dari sisi kanan usus besar, tetapi umum (tapi tidak besar-besaran) dengan tumor dari sisi kiri kolon dan rektum.
Tumor yang timbul dalam kolon melintang dan menurun mengakibatkan gejala-gejala obstruksi sebagai pertumbuhan tumor menghalangi perjalanan bangku. klien mungkin mengeluh "gas sakit," kram, atau tidak lengkap evakuasi. tumor yang timbul dalam rectosigmoid kolon berkaitan dengan hematochezia (res perjalanan darah melalui dubur), berusaha untuk lulus bangku, dan penyempitan bangku. klien mungkin mengeluh sakit membosankan. sisi kanan tumor dapat tumbuh cukup besar tanpa mengganggu pola usus atau penampilan, karena konsistensi tinja lebih cair di bagian usus besar. memborok tumor ini dan berdarah sebentar-sebentar, sehingga kotoran dapat berisi gelap atau mahoni berwarna darah. massa dapat diraba di kuadran kanan bawah, dan klien sering anemia kehilangan darah sekunder.
Pemeriksaan abdomen dimulai dengan penilaian yang jelas distensi atau massa. gelombang peristaltik terlihat disertai oleh bernada tinggi atau "kesemutan" suara usus dapat menunjukkan obstruksi usus parsial dari tumor. total tidak adanya suara usus setelah mendengarkan selama 5 menit penuh menunjukkan obstruksi usus yang lengkap. palpasi dan perkusi yang dilakukan oleh praktek maju perawat atau penyedia perawatan kesehatan lainnya untuk menentukan apakah terdapat pembesaran hati atau limpa, atau apakah ada massa di sepanjang usus besar. pemeriksa juga melakukan pemeriksaan rektal digital untuk meraba rektum dan kolon sigmoid rendah untuk massa.


ü psikososial penilaian
Konsekuensi psikologis yang berhubungan dengan diagnosis kanker kolorektal (CRG) yang banyak. klien harus mengatasi dengan diagnosis yang menggugah rasa takut dan kecemasan tentang perawatan, rasa sakit, kemungkinan cacat, dan kematian. sebagai tambahan, jika kanker diyakini memiliki asal-usul genetis, ada kecemasan mengenai implikasi bagi klien anggota keluarga dekat. kemungkinan untuk kehilangan asuransi kesehatan dan biaya berlebihan tes genetik juga sumber rasa takut dan kecemasan.


ü Penilaian Laboratorium
Hemoglobin dan nilai hematokrit biasanya menurun sebagai akibat dari perdarahan intermiten berkaitan dengan tumor. kanker kolorektal (CRG) yang telah metastasis ke hati menyebabkan fungsi hati tes yang harus ditinggikan.
hasil tes positif untuk okultisme darah pada feses (tinja okultisme tes darah (FOBT)) menunjukkan perdarahan di gastrointestinal (GI) saluran. tes ini dapat menghasilkan hasil positif palsu jika makanan tertentu, vitamin, atau obat yang tertelan sebelum mengambil tes (Levin et al., 2003), klien harus menghindari makanan seperti daging, makanan yang mengandung peroksidase (lobak dan bit), dan obat-obatan, seperti aspirin dan vitamin C, selama 48 jam sebelum memberikan stook spesimen. juga menilai apakah klien mengambil obat anti-inflamasi (misalnya, ibuprofen, kortikosteroid, atau salisilat). obat ini dapat dihentikan dengan konsultasi dengan penyedia layanan utama yang ditunjuk untuk periode sebelum ujian. bangku dua sampel harus diuji dalam 3 hari berturut-turut. hasil negatif tidak benar-benar mengesampingkan kemungkinan CRG.
Carcinoembryonic antigen (CEA), sebuah antigen oncofetal dapat meningkat pada 70% dari orang dengan CRG. tidak ada hubungan antara tingkat CEA dan tahap kanker. antigen ini tidak secara khusus dikaitkan dengan kanker kolorektal, dan mungkin akan meningkat di hadapan jinak atau ganas lain penyakit dan pada perokok. CEA sering digunakan untuk memantau efektivitas pengobatan dan mengidentifikasi kekambuhan penyakit.


ü radiografi penilaian
Contars ganda (udara dan barium adalah menanamkan ke dalam usus) memberikan visualisasi dari polip lebih baik dan lesi kecil daripada barium enema sendirian. tes ini mungkin menunjukkan sebuah sumbatan di usus, di mana tumor mengurangi ukuran lumen. computed tomography (CT) dari perut, panggul, paru-paru, atau hati membantu mengkonfirmasi keberadaan massa dan sejauh mana penyakit. dada x-ray dan liver scan mungkin mencari tempat yang jauh dari metastasis.


ü perencanaan dan pelaksanaan antisipatif berduka.
Perencanaan: hasil yang diharapkan. menghadapi klien dengan diagnosis kanker kolorektal diharapkan untuk menyesuaikan diri dengan aktual atau kerugian yang akan datang. mencakup indikator bahwa klien akan secara konsisten menunjukkan kemampuan untuk:

Nursing Perawatan Klien dengan kolostomi Sebelum operasi CARE
• Hubungi ET perawat untuk memberikan rekomendasi lokasi stoma dan pengajaran awal. ET perawat yang dilatih khusus untuk bekerja dengan klien dalam perencanaan dan pengelolaan melembagakan kolostomi. Faktor-faktor seperti berat badan klien, lebih suka gaya pakaian, dan pinggang dipertimbangkan dalam penempatan stoma untuk fa ¬ cilitate jangka panjang kenyamanan dan kemudahan manajemen.
• Jawablah pertanyaan-pertanyaan klien langsung, memberikan klarifikasi informasi yang diperlukan. Klien sebelum operasi dengan baik pemahaman tentang prosedur dan perawatan pascaoperasi kurang cemas dan lebih mampu bekerja sama.
• Memberikan arahan ke Ostomy kelompok pendukung sebagaimana diperlukan atau diinginkan oleh klien. Berbicara dengan orang lain yang memiliki Ostomy dapat membantu klien menjadi lebih nyaman dengan dan menerima dari kolostomi.


Pascaoperasi CARE
• Menilai lokasi stoma dan tipe kolostomi dilakukan.
Lokasi stoma merupakan indikator dari bagian usus di mana ia berada dan pra ¬ dictor dari jenis tinja drainase yang diharapkan.
• Nilai tampilan stoma dan kondisi kulit di sekitarnya sering (lihat kotak di halaman 826). As-penilaian stoma dan kondisi kulit terutama ¬ im portant pada awal periode pascaoperasi, ketika compli ¬ Kation yang paling mungkin terjadi dan paling dapat disembuhkan.
• Posisi koleksi tas atau kantong drainable atas stoma. Drainase awal mungkin berisi lebih banyak lendir dan cairan dari serosanguineous materi tinja. Sebagai usus mulai melanjutkan fungsi, drainase menjadi tinja di alam. Konsistensi drainase tergantung pada lokasi stoma dalam usus.
• Biarkan cukup waktu untuk klien (dan keluarga, jika nec ¬ essary) untuk berlatih mengubah kantong, baik di klien atau model. Praktek keterampilan psikomotorik meningkatkan pembelajaran dan kepercayaan diri.
• Jika abdominoperineal reseksi dengan pemindahan rektum telah dilakukan, menekankan im ¬ portance tidak menggunakan supositoria rektal, suhu rektal, atau enema. Menunjukkan bahwa membawa klien identifikasi medis atau MedicAlert tag atau gelang. Langkah ini penting untuk mencegah trauma pada jaringan ketika rektum ¬ telah kembali bergerak.
• Diet untuk klien dengan kolostomi adalah ized ¬ individu dan mungkin tidak memerlukan perubahan dari con ¬ preoperatively Dietary sumed pengajaran harus, bagaimanapun, termasuk informasi mengenai makanan yang menyebabkan bau kotoran dan gas dan makanan yang menebal dan melonggarkan kotoran. Makanan yang menyebabkan efek ini pada output Ostomy tercantum di bawah ini.
Makanan yang Meningkatkan Bau feses.

The Nursing Interventions Classification (NIC) (1996) dan Nursing Outcomes Classification (NOC) (1997) dapat membantu untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi perawatan untuk klien yang memiliki kanker kolon atau yang telah mengalami reseksi usus besar atau kolostomi.
Disarankan keterkaitan antara NANDA diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, dan hasil keperawatan meliputi:

Diagnosa Keperawatan

A.Nyeri
Perubahan Pemeliharaan Kesehatan b/d Nutrisi: Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
Antisipatif Bersedih
Risiko Disfungsi Seksual

Intervensi NIC
• Analgesik Administrasi
• Sakit
• Pasien-Controlled Analgesia (PCA) Bantuan
• Ostomy Perawatan
• Teaching: Prosedur / Treatment
• Manajemen Nutrisi
• Total Parenteral Nutrition (TPN) Administrasi
• Mendengarkan Aktif
• antisipatif Bimbingan
• Keluarga Support
• Support System Enhancement
• Body Image Enhancement
• Konseling Seksual


NOC Hasil
• Comfort Tingkat
• Nyeri Kontrol Perilaku
• Nyeri: Disruptive Effects
• Nyeri Level
• Penghapusan usus
• Self-Care: toilet
• Status nutrisi
• Status gizi: Nutrient Intake
• Coping
• Resolusi Duka
• Psikososial Penyesuaian: Life-Ubah
• Body Image
• Self-Esteem




intervensi  keperawatan dengan alasan-alasan berikut:
·        Menilai klien sering untuk nyeri memadai. Gunakan informasi subjektif dan objektif, termasuk
a. Lokasi, intensitas, dan karakter dari rasa sakit.
b. Tanda-tanda nonverbal, termasuk meringis; tegang posisi tubuh; jelas tertidur; peningkatan denyut; perubahan dalam tekanan darah; cepat, dangkal respirations.
·        Klien dapat berasumsi bahwa rasa sakit yang kita harapkan atau mungkin takut kecanduan MEDICA analgesik . Hati-hati pertanyaan dan penilaian tht perawat dapat memberikan informasi yang akurat mengenai status nyeri klien, sehingga memungkinkan kontrol yang lebih baik ketidaknyamanan.
·        klien untuk menilai nyeri pada skala dari 0 sampai 10. Dokumen tingkat rasa sakit. Nyeri adalah suatu pengalaman subjektif. Klien memahami dan merespon rasa sakit berbeda. Latar belakang agama dan etnik dapat mempengaruhi respon klien terhadap nyeri.
·        Menilai efektivitas obat sakit '/ 2 jam terkontrol. Monitor untuk pengobatan yang efektif  dan efek samping. Sebuah penyesuaian dosis mungkin diperlukan untuk menurunkan rasa sakit yang memadai. Sayatan  menilai tanda-tanda peradangan.


ALat
Irigasi kolostomi set, tas plastik, pelumas berbasis air, kantong Ostomy Bersih


COMMENTS
Jelaskan prosedur kepada klien, dan menyediakan untuk privasi.
Klien dapat duduk di kursi di samping toilet atau lemari atau di toilet. Posisi ranjang-klien terbatas pada sisi Richi dengan pispot di depan. Ikuti tindakan pencegahan standar.



PROSEDUR
1.     Tutup klem pada tas irigasi.
2.     Isi tas irigasi dengan jumlah yang ditentukan dengan air hangat (biasanya 1000 mL).
Hapus kantong. Buang dalam kantong plastik.
3.     Pasang irigasi stoma lengan atas dengan menggunakan ikat pinggang. Tempatkan lengan bawah ke toilet, lemari baju, atau pispot.
4.     Buka penjepit di bungkus  cairan untuk menjalankan air melalui selang untuk membersihkan udara. Tutup penjepit.
5.     Meminyaki kerucut. Masukkan ujung kerucut ke dalam stoma dan tahan dengan aman untuk mencegah arus balik air.
6.     Buka penjepit, dan biarkan posisi mengalir ke dalam usus besar dari ketinggian tidak lebih besar dari 12-18 inci. Ini biasanya membutuhkan waktu 5 sampai 10 menit.
7.      Biarkan cairan irigasi dan kotoran mengalir ke toilet atau pispot. Biarkan sekitar 15 menit untuk drainase.
8.      Klien mungkin kemudian klem bagian bawah lengan dan lanjut tentang kegiatan-kegiatan lainnya.
9.      Setelah kira-kira 30 sampai 45 menit, tiriskan lengan dan  ulangi.
10.                       Bersihkan peristomal stoma dan kulit.
11.                       Terapkan Ostomy kantong yang bersih.



POSTPROCEDURE
1                     Cuci dan keringkan semua peralatan akan menyimpan kedepan. Irigasi lenganyang dapat digunakan kembali.
2                    Dokumen jumlah  yang digunakan, konsistensi dan jumlah hasil, dan toleransi klien dari prosedur.
bengkak; menilai drainase kateter dan tabung untuk pa-lency Buruk nyeri atau sakit dikontrol perubahan yang mungkin berhubungan dengan distensi organ dari nasogastric terhambat lube atau kencing kateter atau mungkin menunjukkan suntikan
·        Nilai untuk distensi perut, nyeri tekan, dan bising usus. Infraabdomen perdarahan, peritonitis, atau lumpuh ileus dapat menyebabkan rasa sakit yang dapat  digunakan dengan insisional kesakitan.
·        obat sakit Administer sebelum suatu kegiatan atau Analgesik dapat meringankan para klien tidak nyaman, memungkinkan / atau lebih nyaman ambulation.
·        Memberikan bantuan nonpharmacologic langkah-langkah, seperti posisi, kegiatan diversional, pengelolaan pengatasan rangsangan, dan pengajaran penggunaan teknik relaksasi. Teknik ini berguna , dengan meningkatkan efek analgesia.
·        Ganjal dengan bantal, dan mengajarkan klien cara yang baik ketika batuk dan bernapas dengan dalam ke (komplikasi pernafasan berhubungan dengan rasa takut rasa sakit.
·        Diubah Nutrisi: Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
Klien menjalani prosedur diagnostik yang luas lor kanker kolorektal dicurigai berisiko gizi
kekurangan karena sering dan ekstensi usus penyiapan prosedur dan diet cairan.
·        Pascaoperasi, klien akan punya apa-apa oleh. mulut (menjadi NPO) sampai fungsi usus kembali. Cairan elektrolit tergantikan trolyte diurutkan bersama dengan kemungkinan nutrisi parenteral total . asupan gizi diperlukan untuk penyembuhan setelah operasi. Selain itu, jika tumor membesar akan bias mengurangkan nafsu makan.



Nursing intervensi dengan alasan-alasan berikut:
·        Menilai kesiapan klien saat makan setelah pembedahan atau prosedur diagnostik gunakan data seperti pernyataan rasa lapar, adanya bising usus, kentut, dan distensi perut yang minimal.
·        Sarankan diet bagi klien yang diperlukan. Peristal dari saluran gastrointestinal diselingi oleh manipulasi usus. Penting untuk memastikan bahwa gerak peristaltik telah melanjutkan lembaga sebelum makan lisan.
·        Monitor dan dokumen asupan makanan dan cairan. Dokumentasikan dari asupan kkal penting untuk memenuhi persyaratandiet klien.
·        Timbang klien setiap hari. Fluktuasi berat badan klien menunjukkan majy cukup atau tidak cukup asupan makanan.
·        Mempertahankan nutrisi parenteral total seperti yang diperintahkan. Klien yang tidak dapat mengambil makanan enterallyfor lebih dari 2 sampai 3 hari memerlukan nutrisi parenteral untuk mencegah katabolisme jaringan dan fasilitasi penyembuhan.
·        Bila asupan oral melanjutkan, mengembangkan rencana makan dengan klien. Partisipasi oleh klien memungkinkan perawat untuk mengembangkan diet yang menggabungkan makanan suka dan tidak suka klien dan memenuhi tuntutan jadwal klien dan lingkungan.

Menerapkan Proses Keperawatan
Studi Kasus dari Klien dengan Kanker Kolorektal: William Cunningham
William Cunningham adalah 65 tahun pensiunan karyawan yang menikah dan memiliki anak,. Selama 3 bulan, Mr Cunningham telah melihat sejumlah kecil darah dalam tinja bersama dengan berlalunya sesekali lendir. Dia telah melihat sensasi tekanan pada rektum dan juga penurunan kaliber dari bangku. Setelah mencatat  massa yang teraba pemeriksaan rektum, dokter memerintahkan kolonoskopi. Dicatat dalam rektum dan dibiopsi. Laporan patologi menunjukkan lesi untuk menjadi adenokarsinoma. Mr Cunningham dijadwalkan untuk parental abdomen reseksi dan sigmoid kolostomi.



Pengkajian
 Madonna Hart, RN,mengatakan. Sejarah menunjukkan bahwa Mr Dunning-ham telah menyatakan bahwa ia baru-baru ini memiliki perubahan kebiasaan buang air besar. Dia menyatakan bahwa dia tidak memiliki rasa sakit atau gejala lain. Temuan penilaian fisik meliputi: BP, 118/78; T, 98,4 F (36,9 C); P, 82; R, 18. Dia adalah 5 kaki, 10 inci (178 cm) tinggi dan berat 185 pon (84 kg). Tidak ada temuan laboratorium abnormal selain laporan patologi sebelumnya adenokarsinoma dari lesi dubur.
Mr Cunningham menyatakan, "Aku benar-benar tidak ingin kolostomy, tetapi jika itu adalah apa yang diperlukan untuk menjaga saya dengan baik, saya siap untuk cepat selesai.






Diagnosis

IMS. Hart mengidentifikasi diagnosa keperawatan berikut  untuk Mr; Cunningham:
Sakit yang berkaitan dengan intervensi bedah.
·        Risiko untuk Gangguan Integritas Kulit (peristomal) lated ulang untuk tinja drainase dan kantong perekat
·        Sembelit dan / atau Diare berhubungan dengan kolostomi
·        Risk for Self-Esteem Gangguan dan Tubuh Image Gangguan aku berhubungan dengan kolostomi
·        Risiko Disfungsi Seksual berkaitan dengan dubur lebar insisi dan kolostomi




Diharapkan Hasil
Hasil yang diharapkan dibentuk dalam rencana perawatan menetapkan bahwa Mr Cunningham akan
·        Laporan penurunan tingkat rasa sakit pada skala * 0 sampai 10, setelah menerima obat penghilang rasa sakit.
·        Lakukan perawatan kolostomi menggunakan teknik yang benar.
·        Menunjukkan kesediaan untuk mendiskusikan perubahan-perubahan dalam fungsi seksual.
·        Pakailah pakaian untuk meningkatkan emosional dan harga diri nasional.



Perencanaan dan Pelaksanaan
Ms Hart mengimplementasikan rencana dan Nurs berikut intervensi untuk Mr Cunningham:
·        Menyediakan analgesia seperti yang diperintahkan, mengevaluasi efek.
·        Diskusikan makanan yang menyebabkan bau dan gas.
·        Ajarkan perawatan kolostomi.
·         Menjaga perawat yang konsisten menetapkankan untuk memfasilitasi kepercayaan.
·        Lihat Mr Cunningham Amerika setempat Os-tomy Asosiasi.
·        Lihat Mr Cunningham pasokan medis lokal * Ostomy perusahaan-perusahaan untuk persediaan.
·        Menyediakan untuk privasi ketika mengajar dan meng informasikan mengenai Ostomy.





Evaluasi
Kolon Mr Cunningham dapat kosong, dan bilas mengeluarkan kantong kolostomi. Dia melakukannya harian kantong kolostomi irigasi dan perubahan, Ms J Hart telah memberinya instruksi lisan dan tertulis pada perawatan kolostomi. Secara verbal mengerti rasa sakit dubur, dan perlunya untuk menghindari suhu dubur dan dubur supositoria, j la verbalizes pemahaman untuk mengukur nya' stoma sebelum memesan persediaan baru, membawa mantan-tra kantong dengan dia, menghindari angkat berat, dan  pentingnya perawatan tindak lanjut. Ms Hart telah dirujuk Mr Cunningham ke rumah badan kesehatan dalam] komunitas untuk pertanyaan lebih lanjut dan tindak lanjut , peduli.

Tidak ada komentar: